Insomnia, salah satu penyakit mahasiswa. Yap, seperti itulah gambaran mengenai gangguan tidur tersebut yang umumnya menyerang sebagian besar mahasiswa. Insomnia, begitu tidak asing terdengar oleh kita. Sering sekali saya menyaksikan beberapa status mahasiswa manakala masih terbangun di malam hari mengenai hal ini (contoh: "insomnia again", "insomnia", etc. hehe). Pada awalnya saya sempat berfikir, insomnia itu apa sih ? apakah sejenis penyakit? atau semacam kelainan ? hehe. Namun setelah saya menelisik di beberapa artikel kesehatan dan wikipedia.org, saya temukan sejumlah informasi mengenai insomnia ini. 
Insomnia
Insomnia Cartoon
menurut emedicinehealth.com, Insomnia adalah gejala, bukan merupakan sebuah kelainan  atau penyakit. Menurut definisi, insomnia adalah "kesulitan memulai atau mempertahankan tidur, atau keduanya" atau persepsi kualitas tidur yang buruk. kesulitan tidur atau gejala kekurangan tidur ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain pengaruh konsumsi makanan yang kurang sehat, obat-obatan, kebiasaan bekerja pada malam hari dan faktor psikis (galau, red. hehe ).
Insomnia effect
Efek dari insomnia (sumber: wikipedia.org)
Insomnia menyerang berbagai usia, namun paling banyak menyerang pada usia dewasa. pada usia dewasa, di estimasikan 30-50 % dari populasi manusia pernah mengalami insomnia dan 10 % adalah penderita insomnia akut (insomnia paling berbahaya gan). selain itu, menurut beberapa artikel yang sempat saya baca terdapat sejumlah info bahwa wanita lebih renta mengalami insomnia dibandingkan pria. Mungkin hal demikian dapat kita kaitkan dengan faktor psikis dimana wanita lebih rentang mengalami gangguan psikis dibandingkan pria.
stop stress
Strategi mencegah stress
Pada dasarnya insomnia dapat diobati dengan berbagai hal, tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia yang diderita oleh kita. Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik. Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi. Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu. Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah dengan terapi hipnosis atau hipnoterapi.