Jumat, 24 Mei 2013

Asean members
Sebaran negara anggota ASEAN
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau lebih dikenal dengan perkumpulan negara asia tenggara. ASEAN, berdasarkan informasi yang saya peroleh melalui wikipedia.org menyatakan bahwa ASEAN merupakan perkumpulan / asosiasi dari 10 negara di asia tenggara yang memiliki kerjasama di bidang geo-politik dan ekonomi. Perkumpulan ini di bentuk pada tanggal 8 agustus 1967 dimana sejarah kita mencatat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pencetus perkumpulan ini. Namun hingga saat ini, Indonesia belum bisa merasakan dampak positif dari adanya perkumpulan ini. Mengapa demikian ?
Hal ini didasarkan oleh rendahnya pemahaman akan makna dan tujuan ASEAN ini di mata masyarakat Indonesia. Walaupun pengetahuan akan sejarah terbentuknya ASEAN ini sudah kita peroleh semenjak duduk di bangku sekolah dasar. Namun hingga saat ini hanya segelintir orang Indonesia yang mengerti akan makna dari ASEAN.
Demikian pula halnya dengan saya, dimana belum memahami makna dari ASEAN dan apa tujuan dari terciptanya komunitas ini. Pada akhirnya saya pun terus mencari sejumlah informasi mengenai hal ini dan sampailah saya kepada suatu acara yang diprakarsai ASEAN Blogger Cumminity dan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia.

Bangsa Indonesia, terutama dalam hal kemajuan ekonomi bangsa di tahun 2015. kenapa 2015 ?, karena pada tahun tersebut sudah dicanangkan terbukanya ASEAN Community.

ASEAN Community 2015, sebuah cita-cita dari negara-negara anggota ASEAN dimana terciptanya sebuah pasar ekonomi terbuka yang berkelanjutan di semua negara anggota tersebut. Dengan kata lain, semakin terbuka nya jalur masuk barang-barang luar negeri ke dalam negeri, demikian pula sebaliknya. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat negara anggota ASEAN.
Suatu perdebatan pun muncul manakala seminar ini berlangsung, dimana sebagian besar peserta seminar masih memandang belum siapnya Indonesia menyambut program ini dan melihat bagaimana besarnya dampak negatif dari CAFTA (China Asian Pasifik Trade) atau kerjasama perdagangan China-Asia Pasifik yang pada akhirnya menurunkan tingkat produsen barang-barang dalam negeri.

Indonesia, Sudah siapkah menyambut ASEAN Community 2015 ? 

Pertanyaan ini terus bergulir hingga acara seminar diatas berakhir. Sikap pesimistis dari para peserta pun muncul, namun tidak mengurangi semangat dari para pemateri dalam memberikan aura positif akan manfaat dari ASEAN Community ini. Saya pun menarik nafas seraya berpendapat dalam hati bahwa ASEAN Community ini pada dasarnya mampu memberikan dampak dan peran yang besar bagi kemajuan bangsa terutama di bidang ekonomi, asalkan disertai dengan sejumlah upaya persiapan untuk menyambut kondisi ini.

Peningkatan jumlah UKM (Usaha Kecil dan Menengah) melalui pemberian modal yang relevan dan perlindungan hak-hak mereka oleh pemerintah mungkin salah satu upaya yang menurut saya cukup aktual mengingat waktu yang dekat dengan terbukanya ASEAN Cummunity ini. Selain peningkatan UKM, peningkatan infrastruktur pun harus menjadi perhatian serius dari pemerintah dimana kendala utama peningkatan usaha sejumlah daerah di indonesia dilatarbelakangi oleh kurang memadainya infrastruktur yang memadai. Sehingga menghambat sejumlah aktivitas operasional usaha tersebut, misalnya aktivitas distribusi barang-barang produksi.

Oleh karena itu, Indonesia sebenarnya mampu dan siap menyambut ASEAN Community 2015 dengan catatan harus melakukan sejumlah upaya persiapan dan penanganan yang terkait tujuan adanya ASEAN Community ini seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Sehingga dengan adanya sejumlah upaya persiapan tersebut, diharapkan mampu melahirkan peningkatan taraf ekonomi, kestabilan di segala sektor kehidupan dan kesejahteraan rakyat pada saat ASEAN Community nanti.



Posted on Jumat, Mei 24, 2013 by Unknown

No comments

Rabu, 22 Mei 2013

Dear all,

Tepat pukul 08.00 waktu indonesia bogor (WIB) saya menulis tulisan ini. Ditemani cerahnya bogor di pagi hari, ku nikmati secangkir kopi yang semoga memberi semangat, sebelum menjalani aktivitas rutin sehari-hari. Yap, sebagai akademisi, saya masih harus ke kampus setiap hari. Mengurus penelitian, mengunjungi perpustakaan ataupun cari info-info kampus di tata usaha jurusan. :-)
kopi
Ngopi yuukk !!

Secangkir kopi, merupakan minuman favorit saya di pagi hari yang katanya  mengandung sejumlah senyawa pembangkit stimulun otak. Kafein adalah salah satu senyawa dalam kopi yang bisa memberikan stimulun bagi otak, namun perlu membatasi mengkonsumsinya kawan. Secangkir kopi, minuman yang cukup khas di Indonesia, apalagi Indonesia merupakan negara terbesar ke-3 penghasil kopi sehingga tak jarang kita melihat banyak orang Indonesia yang mengkonsumsi kopi di pagi hari. So, mengapa tidak untuk mengkonsumsi kopi di pagi hari ? asal tetap memperhatikan asupan nutrisi yang lain ya kawan. :)


Posted on Rabu, Mei 22, 2013 by Unknown

No comments

Jumat, 17 Mei 2013

Emblem of Blog Competition Participatn
Wirausaha memiliki peran yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Di Indonesia, jumlah wirausahawan  sebesar 19,3% dari jumlah total penduduk dewasa (Sumber: Global Entepreunership Monitor, 2006). Sebuah angka yang besar bagi sebuah negara berkembang menurut pandangan McClelland, seorang pakar ekonomi Amerika Serikat. Menurutnya, suatu negara dapat dikatakan makmur apabila minimal harus memiliki jumlah entrepreneur atau wirausaha sebanyak 2% dari jumlah populasi penduduknya. 

Hasil Tani, Potensi SDA Indonesia
Hasil Tani, Potensi SDA Indonesia
Indonesia, negara kaya akan sumber daya alam dan manusia yang menjadi suatu dasar berkembangnya pelaku usaha saat ini. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah sebagian besar dari pelaku usaha tersebut merupakan wirausahawan yang tumbuh berdasarkan desakan kebutuhan hidup atau Necessity Entrepreneurship, misalnya golongan petani dan nelayan yang bersifat informal. Hal demikian yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah wirausaha yang tinggi namun pendapatan perkapita nya rendah sehingga diperlukan peran pemerintah dalam hal meningkatkan kesadaran wirausahaan tanpa didasarkan oleh kebutuhan hidup. Program Gerakan wirausaha nasional (GKN) merupakan salah satu upaya pemerintah tersebut. Selain itu, pemerintah juga menggalang kerjasama dengan sejumlah institusi dan para akademisi untuk meningkatkan kewirausahawan dari segi peningkatan nilai jual produk melalui inovasi-inovasi yang mumpuni. Peningkatan produk usaha melalui kegiatan-kegiatan inovasi penelitian ini yang kita kenal sebagai techopreunership

Enterpreunership Vs Technopreunership

Menurut Dr. Ono Suparno yang merupakan salah satu pakar teknologi IPB, terdapat perbedaan antara entrepreneurship biasa dan technopreneurship (technology entrepreneurship). Technology entrepreneurship harus sukses pada dua tugas utama, yakni: menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan target pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan keuntungan (profit).  Entrepreneurship biasa umumnya hanya berhubungan dengan bagian yang kedua, yakni menjual dengan mendapatkan profit tanpa melibatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan target pelanggan (konsumen). Berikut ini adalah illustrasi singkat yang menjelaskan perbedaan produk Technopreunership dan Enterpreuship biasa. 

                   Technopreunership Vs Enterpreunership dalam produk
 
Technopreuner dan Perkembangannya 
 
Techopreunership didefinisikan sebagai suatu tindakan komersialisasi produk teknologi berupa kegiatan pemindahan hasil penelitian atau teknologi dari laboratorium ke pasar dengan cara yang menguntungkan. Fenomena perkembangan usaha teknologi saat ini diawali dari pengembangan ide-ide kreatif di beberapa pusat penelitian (misalnya di Perguruan Tinggi) yang memiliki nilai jual di pasar.
Penggagas ide dan pencipta produk dalam bidang teknologi tersebut sering disebut dengan nama technopreuner, karena mereka mampu menggabungkan antara ilmu pengetahuan melalui kreasi/ide produk yang diciptakan dengan kemampuan berwirausaha melalui penjualan produk yang dihasilkan ke pangsa pasar. Sehingga berdasar dari definisi tersebut, terdapat sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam technopreuner, yaitu: membuat lisensi dan mencari partner (investor). Kegiatan membuat lisensi dapat diartikan sebagai kegiatan menciptakan produk dan memberikan hak kepemilikan atas produk tersebut agar tidak dimiliki oleh pihak lain. Sedangkan mencari partner (investor), merupakan kegiatan berafiliasi atau kerjasama antara technopreuner, pusat riset (biasanya Perguruan Tinggi) dan penyedia modal dalam menciptakan produk hingga menjual produk ke pangsa pasar. Hubungan antara tiga unsur tersebut yang kemudian mendorong berkembangnya bisnis teknologi mumpuni di beberapa negara, misalnya Sillicon Valley di Amerika Serikat dam Bangalore di India. 

Sillicon Valley, Kota Technopreuner Dunia
Sillicon Valley, Kota Technopreuner Dunia
  
Apa kabar Technopreuner Indonesia ? 

Di Indonesia,sinergitas antara technopreuner, lembaga riset dan penyedia modal (investor) belum terbangun dengan baik. Hal ini disebabkan karena hanya 0,24 persen dari 53 juta wirausaha di Indonesia tergolong technopreneur alias menjalankan usaha berbasis inovasi teknologi (sumber: Kompas, 2013). Ini menjadi salah satu sebab industri dan lembaga riset di Indonesia tidak berkembang. Sehingga perlu ada entrepreneur inovatif untuk menjembatani industri dan lembaga riset sehingga terjalin kerja sama saling menguntungkan.
Selain itu, masih rendahnya produktivitas nasional dan daya saing usaha kecil dan menengah juga ditenggarai sebagai penyebab rendahnya keinginan wirausaha untuk mengembangkan produk berbasis teknologi. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya kepercayaan masyarakat akan kualitas produk-produk teknologi karya anak bangsa. Selain karena faktor gengsi, masih minimnya produk teknologi Indonesia yang memiliki brand (merek) yang dinilai menjadi salah satu faktor utama rendahnya pamor produk teknologi Indonesia ditengah meningkatnya minat masyarakat pada produk-produk teknologi asing. Untuk itu, peran pemerintah sangat diperlukan untuk membantu technopreuner dalam meningkatkan pamor produk teknologi Indonesia.
RAMP Indonesia
RAMP Indonesia, Inkubator Technopreuner muda

Pengembangan berbagai pusat inovasi dan inkubator bisnis dalam bidang teknologi di beberapa perguruan tinggi dan lembaga riset merupakan upaya pemerintah untuk menghasilkan techopreuner muda di Indonesia. Salah satu program yang menjadi upaya pemerintah dalam menghasilkan techopreuner muda di kalangan mahasiswa yaitu program Recognition and Mentoring Program (RAMP) Indonesia. Melalui RAMP Indonesia, maka dihasilkan para technopreuner muda yang mampu menciptakan produk teknologi yang memiliki brand image, bernilai jual, dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. 

Produk teknologi hasil program RAMP Indonesia
Produk teknologi hasil program RAMP Indonesia
Technopreuner merupakan pelaku yang menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keberadaanya menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Keberadaan Technopreuner diharapkan mampu mengatasi permasalahaan riil yang dihadapi bangsa Indonesia. Tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah menjembatani industri dengan lembaga riset dan peningkatan brand image produk teknologi lokal di mata masyarakat. Namun, dengan adanya peran serta pemerintah dalam menfasilitasi technopreuner diharapkan permasalahan tersebut dapat diatasi seiring dengan perkembangan waktu.


Statement of desclaimer

I hereby declare that my article entitled “Apa Kabar Technopreuner Indonesia ? ” is a work of its own and has not been submitted in any form to any competition or social media posting. Sources of information derived or quoted from published and unpublished works from other authors mentioned in the text. If I am caught doing plagiarism or any other cheating attempt. I am ready for the consequences, as my winning rights are revoked.

Bogor, Mei 2013


Arfandiwangsa 
Penulis*



*Untuk mengetahui tentang penulis, silahkan menuju laman contact 




                                                                                                                                       





                                                                                                                                          

 

Posted on Jumat, Mei 17, 2013 by Unknown

No comments